Sunday, November 12, 2017

Madain Saleh Reruntuhan Bangsa Terkutuk

salah satu makam dari gunung batu yang di pahat dan di ukir di Madain Saleh

Madain Saleh merupakan daerah di Arab Saudi, lokasinya berada di provinsi Madinah dekat dengan Al-‘Ula di wilayah Hijaz. wilayah ini dikenal sebagai situs arkeologi dan kini menjadi salah satu objek wisata paling menarik di Arab Saudi.

Mada'in Salih terletak 20 km di sebelah utara Al-`Ula, 400 km barat laut Madinah, dan 500 km ke arah tenggara dari Petra, Yordania. Mada'in Salih berada di wilayah kaki dataran tinggi basalt yang merupakan bagian dari Pegunungan Hijaz.

Tempat ini juga disebut dengan nama Al-Hijr yang berarti “tempat berbatu” merujuk kepada tofografi wilayahnya yang berbatu. Sedangkan Madain Saleh sebagai nama tempat ini berarti “Kota Saleh” dan Saleh yang dimaksud adalah Nabi Saleh a.s.  UNESCO pada tahun 2008 menyatakan Mada'in Salih sebagai sebuah Situs Warisan Dunia, yang pertama di Arab Saudi.


Temuan arkeologi ditempat ini menemukan bukti akurat tentang kejayaan bangsa Tsamut di sekitar 800 tahun sebelum Masehi. Kitab Suci Al-Qur’an mengabarkan tentang kaum Tsamut, ummat nabi Saleh a.s dalam Al-qur’an surah Al-A’raf ayat 74 hingga 79 dijelaskan tentang pembangkangan kaum Tsamut terhadap risalah yang disampaikan Nabi Saleh a.s dan berujung kepada kebinasaan kaum Tsamut.

“Dan ingatlah olehmu di waktu Tuhan menjadikam kamu pengganti-pengganti (yang berkuasa) sesudah kaum ‘Aad dan memberikan tempat bagimu di bumi. Kamu dirikan istana-istana di tanah-tanahnya yang datar dan kamu pahat gunung-gunungnya untuk dijadikan rumah; maka ingatlah nikmat-nikmat Allah dan janganlah kamu merajalela di muka bumi membuat kerusakan.

Pemuka-pemuka yang menyombongkan diri di antara kaumnya berkata kepada orang-orang yang dianggap lemah yang telah beriman di antara mereka: “Tahukah kamu bahwa Shaleh di utus (menjadi rasul) oleh Tuhannya?”. Mereka menjawab: “Sesungguhnya kami beriman kepada wahyu, yang Shaleh diutus untuk menyampaikannya”.

Orang-orang yang menyombongkan diri berkata: “Sesungguhnya kami adalah orang yang tidak percaya kepada apa yang kamu imani itu”.

Kemudian mereka sembelih unta betina itu, dan mereka berlaku angkuh terhadap perintah Tuhan. Dan mereka berkata: “Hai Shaleh, datangkanlah apa yang kamu ancamkan itu kepada kami, jika (betul) kamu termasuk orang-orang yang diutus (Allah)”.

Karena itu mereka ditimpa gempa, maka jadilah mereka mayat-mayat yang bergelimpangan di tempat tinggal mereka.

Maka Shaleh meninggalkan mereka seraya berkata: “Hai kaumku sesungguhnya aku telah menyampaikan kepadamu amanat Tuhanku, dan aku telah memberi nasehat kepadamu, tetapi kamu tidak menyukai orang-orang yang memberi nasehat”.

Kaum Tsamud merupakan bangsa yang berperadaban tinggi, berbagai karya seni pahat, ukiran dan pertukangan adalah contoh kemahiran mereka. karena kepandaiannya itu hasil ukiran kaum tsamut dijadikan barang dagangan dengan komunitas lainnya. produk utama kaum tsamut diantaranya adalah barang pecah belah yang unik dan memiliki kualitas dan nilai seni yang tinggi, kemenyan hingga rempah rempah.

Rumah pada gunung gunung batu yang dipahat dan di ukir, begitu tinggi, besar dan megah

Dari hasil perdagangan tersebut memberikan kekayaan sehingga memungkinkan kaum Tsamut ini membangun rumah rumah megah dan istana mereka, hingga memahat gunung gunung batu untuk tempat tinggal dan makam.

Kaum Tsamut adalah penyembah berhala, dan nabi Saleh a.s di utus untuk mengajak kaum ini beriman kepada Allah SWT. Namun kaum Tsamud tidak mempedulikan seruan Salih dan malah meminta Salih untuk mengeluarkan unta betina dari balik gunung sebagai tanda kenabiannya.

Seekor unta betina pun keluar dari balik gunung sesuai permintaan kaum Tsamut. Akan tetapi, hanya sebagian kecil dari Kaum Tsamud yang kemudian beriman. Sebagian yang lain kemudian membunuh unta tersebut dan dengan congkak menantang Nabi Saleh a.s untuk membuktikan ancaman yang disampaikannya bagi orang orang yang durhaka kepada Allah. Kaum Tsamud kemudian ditimpa azab gempa bumi dasyat dan sambaran petir hingga melenyapkan bangsa Tsamut dari muka bumi.

Wilayah Mada'in Salih kemudian berganti kaum, di sekitar abad pertama masehi wilayah ini dihuni oleh bangsa Nabatean dan menjadikan wilayah Mada’in Saleh sebagai ibukota kedua setelah Petra (di Jordania). itu sebabnya hingga kini peninggalan peninggalan di Madain Saleh ini memiliki banyak kemiripan dengan peninggalan di Petra.****

Saturday, November 11, 2017

Hening di Kawah Tengkurep

Kawah Tengkurep adalah komplek makam para raja kesultanan Palembang. Makam Kawah Tekurep dibangun pada tahun 1728. Makam Kawah Tekurep memiliki luas mencapai 1 hektar, yang terdiri dari 6 bangunan makam yang diperuntukkan bagi sultan dan orang-orang tedekatnya. Sedangkan makam yang berukuran kecil yang ada di bagian depan bangunan utama makam kawah tekureb merupakan makam yang diperuntukan bagi anak-anak keturunan, abdi dalem, dan para panglima.

Gerbang menuju komplek makam para raja di dalam tembok
Let's go inside
Makam para kerabat sultan
para penjaga
Pintu bangunan makam
Sultan Muhammad Bahauddin
Sultan Rahmad Najamudin I
Silsilah 
Gerbang Senja
tampak tua
dibawah panji pusaka
hening
dan terima kasih
. . .
. .
.
lihat photo posting sebelumnya Suara keheningan Kawah Tengkurep
. . .
. .